Ciamis, 30 April 2025 – Sebanyak 110 juru pelihara dari berbagai wilayah di Kabupaten Ciamis mengikuti kegiatan Pembinaan Juru Pelihara yang dilaksanakan di Pusat Budaya Karangkamulyan. Acara ini bertujuan memperkuat kapasitas para juru pelihara dalam menjaga kelestarian situs budaya dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Kang Budimansyah, ST, M.Hum dari Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Ciamis, menyampaikan materi tentang Situs dan Ritus, sementara Pak H. Miming Mujamil, S.Pd, MM dari Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, memaparkan pentingnya keterkaitan antara Agama dan Kebudayaan.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Kadisbudpora) Kabupaten Ciamis, dalam sambutannya, menekankan peran penting juru pelihara dan juru kunci. “Juru pelihara dan juru kunci diberi tugas untuk memelihara dan merawat agar tidak hilang," ujarnya. Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Ciamis memiliki lebih dari 1.000 situs budaya yang tersebar di berbagai daerah. "Menjadi juru pelihara dan juru kunci itu panggilan hati. Bapa dan Ibu hadir di sini karena panggilan hati," tambahnya.
Dengan penuh rasa hormat, ia juga menyampaikan apresiasinya. “Saya bangga kepada Bapa dan Ibu di sini yang membantu tugas kami dalam memilihara situs di Kabupaten Ciamis. Mungkin kami belum bisa memberikan yang terbaik, tetapi apa yang kami berikan semoga bermanfaat bagi Bapa dan Ibu semua," katanya.
Sekretaris Disbudpora, R. Ega Anggara Al Kautsar, SH., MM, turut memberikan penguatan dalam arahannya. Ia menegaskan bahwa agama dan kebudayaan tidak boleh dipisahkan. "Jangan memisahkan antara agama dan kebudayaan," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa tugas juru pelihara adalah "ngamumule alam" atau merawat alam. “Lamun urang geus manunggal, Insyaallah masyarakat bakal nuturken,” ungkapnya, menekankan pentingnya keteladanan.
Lebih lanjut, Ega menjelaskan, "Berbicara budaya itu berbicara dengan cipta, karya, dan karsa. Jadi, kalau berbicara kebudayaan, tidak hanya berbicara tentang ritus dan situs.” Ia pun mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari tugas mulia mereka.
Sebagai penutup rangkaian acara, seluruh peserta melakukan prosesi penanaman pohon bersama di area Pusat Budaya Karangkamulyan, sebagai simbol komitmen nyata dalam merawat bumi dan warisan budaya untuk generasi mendatang.